Tuesday, May 13, 2014

Monumen KNIP: jejak sejarah yang terlupakan

foto : Ariska Anggraini

Siapa yang bakal menyangka di balik hiruk pikuk kota Malang, ternyata menyimpan sebuah kekayaan yang begitu besar. Sebuah kekayaan historis yang memberikan sumbangsih besar terhadap perjalanan bangsa. Sebuah cerita masa silam yang turut menjadi bagian dalam mencapai kemerdekaan.

Kota Malang yang dihiasi oleh berbagai macam mall maupun surga belanja lainnya, ternyata memiliki andil besar dalam proses kemerdekaan bangsa. Belum banyak yang mengetahui hal ini. Sebagian besar orang yang singgah di kota kembang ini, mungkin hanya terlena untuk menikmati wisata belanja maupun taman rekresasi berbayar seperti sengkaling dan sejenisnya.

Menikmati liburan untuk merefresh otak setelah Ujian semester genap, tim perjalanan Kavling 10 Onlinemenyusuri sepanjang kawasan pusat kota Malang. Sepanjang perjalanan, mata kami hanya disuguhi oleh kehebohan berbagai pusat perbelanjaan yang sedang berebut menawarkan diskon besar-besaran. Tak puas dengan hal tersebut, kami memutuskan untuk menikmati senja di alun-alun kota.

Asyik berjalan kaki untuk menikmati senja di alun-alun kota, tiba-tiba mata kami tertuju pada sebuah monumen kecil yang terletak didepan pusat perbelanjaan sarinah Malang yang tak jauh dari alun-alun. Entah karena tertutupi oleh kemegahan pusat perbelanjaan atau karena hal lainnya, banyak orang yang tak menyadari akan keberadaan monumen bersejarah KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat). Bahkan dalam peta wisata Malang pun tak mencantumkan monumen ini di dalamnya.

Monumen ini terbuat dari bebatuan putih dengan relief yang menggambarkan suasana sidang KNIP dilengkapi dengan sejumlah tentara yang sedang memanggul senjata. Bentuk monumen ini sedikit melengkung dan dilengkapi sejenis pelataran kecil yang dapat digunakan untuk mengambil foto atau sekedar duduk bersantai melepas lelah. Posisi monumen yang agak sempit dan terletak persis didepan tikungan jalan raya, mungkin inilah yang membuat orang-orang tak tertarik untuk menulusuri jejak sejarah monumen ini.

Tidak ada informasi detail mengenai monumen bersejarah tersebut. Pada bagian kanan monumen tersebut hanya bertuliskan  ‘Monumen Sejarah Perjuangan KNIP ‘ yang ditulis dengan huruf kapital berwarna hitam. Sisi bawah tulisan tersebut juga mencantumkan tempat dan bulan beserta tahun peresmian monumen. Sisi kanan monumen berukuran kecil tersebut hanya memuat deskripsi singkat mengenai kisah historis yang dimilikinya.

Banyak orang yang tidak menghiraukan akan keberadaan monumen yang diresmikan pada bulan Mei 1992 tersebut. Bahkan, ketika tim mencoba bertanya pada beberapa pejalan kaki di sekitar monumen penting ini, mereka hanya menggelengkan kepala. “Aduh, saya sudah sering jalan-jalan di sini tapi nggak pernah mampir ke monumen ini, hanya sekedar melihat sambil jalan saja,” tutur  Ifa  salah satu pejalan kaki di kawasan pusat kota Malang.

Menurutnya tak ada informasi lebih jauh mengenai nilai sejarah dalam monumen ini. Bahkan banyak orang yang tak menyadari akan keberadaan monumen ini. “Hampir setahun tinggal di Malang saya aja baru sadar kalau ada monumen ini,” timpal Tanti salah satu pejalan kaki lainnya di pusat kota.

Salah satu jejak sejarah yang terlupakan ini merupakan bagian dari kisah perjuangan pahlawan untuk kemerdekaan bangsa. Sebagai generasi penerus, tak seharusnya kita melupakannya. Perjungan para pendahulu belum usai. Generasi mudah saat inilah yang harus melanjutkannya. Kalau sejarah bangsa saja kita tak mengetahuinya, bagaimana kelangsungan negeri ini selanjutnya? Rasa patriotisme kita rupanya masih perlu dipertanyakan. (Ariska Puspita)

No comments:

Post a Comment